Profil Bale Juroeng

Bale Juroeng

Bale Juroeng adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat, berdiri 6 April 1999 di Langsa, Aceh dengan aktivitas utama dibidang Lingkungan Hidup dan Budaya, berbasiskan pada masyarakat, tidak mengambil untung, melakukan kegiatan secara swadaya, juga dapat melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintah, organisasi, dunia usaha, dan individu di dalam dan luar negeri dengan tatanan kerja saling menghormati dan dapat diperc

Aktivitas Bale Juroeng

Bale Juroeng dalam melakukan aktivitas kegiatannya, menjunjung tinggi kearifan lokal, tidak melanggar etika beragama, budaya, suku dan antar golongan, bekerja sesuai kemampuan sumber daya manusia yang kami miliki, dan memastikan pekerjaan tersebut dapat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan budaya di wilayah kerja.


Tujuan Kami

  • Mendukung rakyat dan masyarakat serta negara untuk menentukan masa depan pengelolaan lingkungan dan budaya secara berkelanjutan.
  • Memastikan bahwa setiap kegiatan dari dana hibah berjalan sesuai perencanaan sehingga bermanfaat bagi lingkungan yang tepat dan kegiatan tersebut dijalankan sesuai dengan arahan lingkungan, tata cara, sifat sosial dan budaya lokal.


02 November 2011


AIR TERJUN

Suatu daerah yang memiliki air terjun sudah pasti menjadi tempat kunjungan wisata, semangkin mudah akses untuk mencapainya maka semakin ramai masyarakat untuk mengunjunginya. Banyak legenda di dunia belahan timur dan barat menceritakan bahwa air terjun adalah suatu kawasan yang kerap dikunjungi bidadari untuk mandi, pada saat tertentu sehabis hujan akan muncul pelangi dan diceritakan pada saat tersebutlah para bidadari turun dari khayangan untuk mandi di kawasan tersebut. 

Kenyataannya keberadaan air terjun dengan pancuran airnya yang sangat indah itu tergantung kepada kualitas hutan di lingkungan sekitarnya, semakin tinggi tekanan kerusakan hutan maka semakin beresiko hilangnya sebuah air terjun, khususnya di Indonesia satu per satu air terjun hilang seiring degradasi kawasan hutan.

AIR TERJUN BERTINGKAT TUJUH

              Air terjun bertingkat tujuh adalah salah satu keindahan alam yang berada di kabupaten Aceh Tamiang, tepatnya berada di desa (Aceh: Gampong) Selamet (desa pemakaran dari desa Tenggulon) Kecamatan Tenggulon. Untuk mencapai air terjun betingkat tujuh ini kurang lebih berjarak 60 km dari Karang Baru ibukota Kabupaten Aceh Tamiang dan dapat ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 2 sampai 3 jam perjalanan.
           Dari kunjungan lapangan di bulan Oktober 2011 menunjukkan bahwa air terjun bertingkat tujuh tersebut masih sangat alami dan memenuhi syarat untuk dikembangkan menjadi tempat tujuan wisata, walaupun kualitas hutan di sekitarnya telah mengalami degradasi yang signifikan dan memerlukan penanganan komprehensif untuk dilakukan perbaikan dengan merenaturalisasi kembali kawasan tersebut.
         Potensi dari air terjun bertingkat tujuh di Kecamatan Tenggulon memerlukan penangan dari tangan-tangan trampil dari unsur pemerintah dan masyarakat sekitarnya agar di kelola lebih lanjut sehingga di masa depan potensi tersebut dapat memberikan manfaat ekologi, ekonomi dan sosial budaya bagi Kabupaten Aceh Tamiang.


Tindakan segera yang mesti menjadi perhatian adalah pembangunan jalan, pemberdayaan dan penyuluhan masyarakat, pengkajian pembuatan Qanun (Perda) Pemerintah Kabupaten dan Peraturan Desa (Perdes), serta tindakan terpenting segera yang mesti dilaksanakan yaitu kegiatan reboisasi kawasan hutan kritis di areal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar