Profil Bale Juroeng

Bale Juroeng

Bale Juroeng adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat, berdiri 6 April 1999 di Langsa, Aceh dengan aktivitas utama dibidang Lingkungan Hidup dan Budaya, berbasiskan pada masyarakat, tidak mengambil untung, melakukan kegiatan secara swadaya, juga dapat melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintah, organisasi, dunia usaha, dan individu di dalam dan luar negeri dengan tatanan kerja saling menghormati dan dapat diperc

Aktivitas Bale Juroeng

Bale Juroeng dalam melakukan aktivitas kegiatannya, menjunjung tinggi kearifan lokal, tidak melanggar etika beragama, budaya, suku dan antar golongan, bekerja sesuai kemampuan sumber daya manusia yang kami miliki, dan memastikan pekerjaan tersebut dapat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan budaya di wilayah kerja.


Tujuan Kami

  • Mendukung rakyat dan masyarakat serta negara untuk menentukan masa depan pengelolaan lingkungan dan budaya secara berkelanjutan.
  • Memastikan bahwa setiap kegiatan dari dana hibah berjalan sesuai perencanaan sehingga bermanfaat bagi lingkungan yang tepat dan kegiatan tersebut dijalankan sesuai dengan arahan lingkungan, tata cara, sifat sosial dan budaya lokal.


07 Oktober 2011


PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA
5 JUNI 2011

GAMBARAN UMUM


Hutan merupakan satu dari tiga hal teramat penting bagi bumi, menjadi fungsi penyeimbang distribusi air  dan udara serta jasa bagi seluruh makhluk hidup. Fakta menunjukkan 1,6 miliar penduduk dunia bergantung hidup untuk sumber bahan makanan dari hutan, menjadi kunci bagi manusia untuk mencegah dan memerangi ”perubahan iklim” serta menjamin oksigen bersih di atmosfir dari penyebaran carbon beracun di seluruh planet bumi ini.
Hutan menjamin distribusi air melalui sungai dan hampir 50 % kota-kota besar di dunia mendapat jasa, selanjutnya hutan juga berjasa menjaga kesuburan tanah, mengurangi dampak bencana banjir, panas dan angin kencang. Keharmonisan ekosistem sangat ditentukan oleh kawasan hutan dan menjadi tempat tinggal dan berkembang biak hewan, tumbuhan serta serangga.
Kawasan hutan juga merupakan tempat tinggal berbagai suku bangsa, sumber bahan bangunan, tempat mencari nafkah hidup, sumber bahan dasar farmasi/ obat-obatan, rekreasi dan wisata alam, sehingga memberikan manfaat ekologi, sosial dan ekonomi bagi 7 miliar penduduk dunia ini.
Kerusakan hutan di dunia terus berlanjut, rata-rata menunjukkan pembalakan (deforestation) hutan seluas 13 juta hektar per tahun, terpikirkah oleh kita dari aktivitas tersebut telah memutuskan mata rantai kehidupan, hilangnya berbagai sepesies tanaman dan hewan serta kehilangan mata pencaharian penduduk pedesaan, akhirnya iklim sukar kita prediksi serta ritinitas bencana semakin cepat datang dan berakibat kehancuran serta korban manusia semakin tinggi.
Kehancuran hutan tidak harus dibiarkan, dan tidak ada kata terlambat untuk melakukan kegiatan rehabilitasi di kawasan hutan yang rusak, di masa mendatang kegiatan pendidikan dan penyadaran sudah harus kita tumbuhkan di mulai hari ini, selanjutnya pembangunan harus berwawasan lingkungan berkelanjutan.
Hutan Tidak Membutuhkan Manusia, Tetapi Manusia Membutuhkan Hutan, akhirnya semua menjadi kewajiban kita bersama untuk memulai melakukan aktivitas penanaman pada kawasan hutan yang hancur, melakukan investasi di kawasan hutan dengan manajemen pembangunan yang berkelanjutan.

MAKSUD DAN TUJUAN

LSM Bale Juroeng didirikan pada tahun 1999, dalam aktivitasnya selama 12 tahun, tanggal 5 Juni setiap tahunnya melakukan kegiatan pendidikan dan penyadaran dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, moment penting ini dilaksanakan sesuai kemampuan sumber daya manusia dan sumber dana yang terkumpul dari relawan.
Tahun ini, kami merencanakan kegiatan yang dipusatkan di Hutan Kota Langsa, secara garis besar yaitu; penanaman jenis tanaman terpilih untuk menambah koleksi Hutan Kota Langsa, penyadaran dengan membuat spanduk dipasang tersebar di Kabupaten Aceh Tamiang dan Kota Langsa, Pendidikan salah satunya yaitu telah terbentuk relawan muda untuk peduli terhadap pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.


OPTIMISME DI MASA DEPAN
           
            Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di mulai pada tahun 1972, tahun ini telah berusia 39 tahun dan menjadi agenda tetap UN Environment Programme, Tema tahun ini bertajuk “ Forest: Nature at Your Service “ secara bebas dapat di terjemahkan “ Hutan: Berjasa Bagi Kehidupan Kita “.
            Peningkatan kesadaran penduduk dunia untuk menjaga lingkungan kenyataannya memang lebih kecil jika dibandingkan dengan peningkatan degradasi lahan hutan, pencemaran dan  kebakaran lahan, fenomena tersebut tidak seharusnya kita menjadi pesimis, akan tetapi terus lah berbuat sekecil apapun sebuah kegiatan untuk menjaga lingkungan akan lebih baik dibandingkan dengan kita hanya berdiam diri saja. Demikianlah kami LSM Bale Juroeng terus berkarya nyata terutama mengelola Hutan Kota Langsa yang akan kita persiapkan menjadi Kebun Raya Langsa/ Lampoh Raya Langsa agar berhasil guna dan berdaya guna menjadi sebuah kawasan hutan untuk tujuan positif di masa depan seperti menjadi; trademark Kota Langsa, tempat tujuan wisata, olahraga, pendidikan dan bank bibit berbagai jenis tanaman hutan trofis terutama jenis tanaman asli hutan Aceh.

IKTIKAT BAIK BERSAMA

            Sebuah karya besar sebaiknya dikerjakan bersama agar memberikan hasil kerja yang maksimal untuk itu dilakukan aktivitas:
1.    Telah ada kesepahaman dengan membentuk pengelolaan bersama Hutan Kota Langsa antara Dinas terkait di Pemko Langsa dan LSM Bale Juroeng serta unsur Pers.
2.    Hasil koloborasi tersebut telah membuahkan hasil yaitu Kota Langsa pada tanggal 22 Februari 2011 telah menerima penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, bidang : Pengelolaan Tata Ruang  dengan Rangking III Nasional, Predikat Sangat Baik.
3.    Pada bulan Mei 2011, telah ada penjajakan awal untuk menyusun Proposal Pengelolaan Hutan Kota Langsa dengan Bank Mandiri cabang Langsa dalam program CSR (Corporate Social Responsibility), diharapkan dalam beberapa waktu mendatang bias membuahkan hasil positif.
4.    Untuk menambah areal Hutan Kota Langsa dari 10 ha menjadi 30 ha, maka telah ada permohonan penambahan areal tersebut seluas 20 ha dari Walikota Langsa dan Gubernur provinsi Aceh kepada PTP Nusantara 1, akan tetapi sangat disayangkan surat dari 2 kepala daerah tersebut yang bertanggal 24 Agustus 2010 belum diperoleh jawaban tertulis dari BUMN tersebut , kami dari LSM Bale Juroeng menghimbau PTP N1 agar memberikan jawaban positif tertulis terhadap surat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar