Profil Bale Juroeng

Bale Juroeng

Bale Juroeng adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat, berdiri 6 April 1999 di Langsa, Aceh dengan aktivitas utama dibidang Lingkungan Hidup dan Budaya, berbasiskan pada masyarakat, tidak mengambil untung, melakukan kegiatan secara swadaya, juga dapat melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintah, organisasi, dunia usaha, dan individu di dalam dan luar negeri dengan tatanan kerja saling menghormati dan dapat diperc

Aktivitas Bale Juroeng

Bale Juroeng dalam melakukan aktivitas kegiatannya, menjunjung tinggi kearifan lokal, tidak melanggar etika beragama, budaya, suku dan antar golongan, bekerja sesuai kemampuan sumber daya manusia yang kami miliki, dan memastikan pekerjaan tersebut dapat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan budaya di wilayah kerja.


Tujuan Kami

  • Mendukung rakyat dan masyarakat serta negara untuk menentukan masa depan pengelolaan lingkungan dan budaya secara berkelanjutan.
  • Memastikan bahwa setiap kegiatan dari dana hibah berjalan sesuai perencanaan sehingga bermanfaat bagi lingkungan yang tepat dan kegiatan tersebut dijalankan sesuai dengan arahan lingkungan, tata cara, sifat sosial dan budaya lokal.


08 Mei 2014

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2014




WORLD ENVIRONMENT DAY 5 Juni 2014, The Global Day for Action for Environment, every year, everywhere, everyone, mengajak seluruh penduduk dunia untuk melakukan aksi penyelamatan pulau-pulau kecil dan ekosistem pesisir pantai.

Manajemen LSM Bale Juroeng pada tahun ini akan memfokuskan kegiatan di desa Aramiyah, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, di lokasi tersebut dengan luas areal 12 ha sejak awal tahun 2008 telah di lakukan kegiatan untuk membangun Pusat Informasi Mangrove (Mangrove Information Center), cita-cita kami secara bertahap di kawasan tersebut akan terkoleksi 42 jenis mangrove tanaman asli pesisir pantai Aceh Timur, setelah 6 tahun kegiatan ini berjalan telah tertata dan terkoleksi 16 jenis spesies hutan mangrove dalam lahan seluas 7 ha.

LSM Bale Juroeng akan berkelanjutan menata Mangrove Information Center sehingga menjadi suatu kawasan konservasi untuk meningkatkan fungsi ekologi, ekonomi dan social budaya, berbagai tantangan terus di hadapi antara lain terjadinya pemotongan bakau terutama jenis Rhizopora spp yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang memproduksi arang bakau, berbagai upaya pencegahan telah dilakukan untuk menjaga tanaman di lokasi tersebut akan tetapi belum membawa hasil positif, para pencuri sepertinya lebih mengetahui pergerakan relawan LSM Bale Juroeng dalam menjaga territorial tanaman mangrove, para pencuri tetap saja pencuri dengan dalih menghidupkan perekonomian mereka ribuan batang mangrove telah terbabat dan akan terus di potong pada saat kami lengah.

Konflik manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan terus akan berjalan sepanjang rendahnya kesadaran banyak pihak untuk saling bahu-membahu memberikan solusi terbaik dalam menjaga kelestarian lingkungan, Mangrove Tidak Membutuhkan Manusia, Tetapi Manusia Membutuhkan Mangrove,  Perusak Lingkungan termasuk pemotong Mangrove identik dengan Teroris Lingkungan dan harus menjadi musuh kita bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar