Sarana Pendidikan
Manusia mebutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, melalui pendidikan setiap orang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya melalui serangkaian proses pembelajaran yang telah diakui secara luas oleh masyarakat.
Prinsip dasar pendidikan adalah belajar, dengan belajar akan diperoleh tambahan ilmu pengetahuan, dimulai dari tidak mengetahui menjadi mengetahui sehingga ilmu yang dipelajari dalam arti positif dapat bermanfaat untuk manusia dan makhluk hidup lainnya.
Alam beserta isinya adalah sumber-sumber ilmu pengetahuan dan harus terus dipelajari sepanjang hayat hidup setiap generasi umat manusia.
Hutan sebagai salah satu bagian dari isi alam ini, adalah sumber-sumber ilmu pengetahuan yang belum semua diketahui manusia, bahkan walaupun sebagian besar kawasan hutan terus merosot tajam tetapi hutan tetap tetap memberikan manfaat yang signifikan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, dan hal tersebut menuntut kita sebagai manusia untuk menggali ilmu pengetahuan dalam kawasan hutan.
Hutan Kota Langsa, Sarana Informal Untuk Pendidikan
Gedung sekolah merupakan sarana/ tempat formal bagi siswa untuk memperoleh pendidikan, di ruang belajar setiap siswa pada masing-masing tingkatan jenjang belajar akan memperoleh ilmu pengetahuan baik melalui buku-buku pelajaran atau melalui uji coba ilmu dari teori dalam bentuk praktikum, sistem belajar ini telah baku berjalan dilain pihak aktivitas belajar dan mengajar diluar gedung sekolah masih sangat kurang didapat oleh pelajar
Salah satu cara untuk menambah materi pendidikan penelitian di lapangan, khususnya terhadap materi pelajaran pendidikan lingkungan bagi pelajar dapat diperoleh dengan mengunjungi Hutan Kota Langsa. Dalam kawasan seluas 10 ha, di Kelurahan Paya Bujuk Seuleumak, Kota Langsa telah memenuhi syarat dan memiliki sumber ilmu pengetahuan untuk dipelajari oleh pelajar.
Walaupun masih banyak fasilitas yang harus dibenahi, akan tetapi hutan kota telah sering dipergunakan oleh pelajar dalam lingkup Kota Langsa dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Mengah Atas bahkan juga dipakai oleh mahasiswa Universitas Samudra Langsa.
Pada tanggal 14 Februari dan 15 Februari 2009 siswa dan siswi SMA Negeri 4 Langsa berjumlah 50 pelajar dan dibimbing oleh seorang guru mereka mengunjungi Hutan Kota Langsa berwisata sambil belajar dengan serangkaian pembelajaran yaitu mencatat jenis pohon-pohon, hewan, serta fungsi dari hutan ini, selanjutnya masih pada tanggal 15 Februari 2009 terdapat beberapa pelajar dari SMA Negeri 1 Langsa juga menimba ilmu dengan mempelajari sistem kerja pembuatan pupuk organik dan membawa bebarapa sampel daun dari berbagai jenis pohon untuk didiskusikan dengan guru biologi mereka.
Sebenarnya jika kegiatan swakelola yang dilaksanakan LSM Bale Juroeng ini bisa difasilitasi oleh pemerintah, organisasi, lembaga dan individu tentu saja sejumlah prasarana pendukung akan lebih cepat terealisasikan dan dimasa mendatang Hutan Kota Langsa akan lebih memberikan andil untuk tempat menimba ilmu pengetahuan bagi pelajar khususnya dan masyarakat umumnya.
LSM Bale Juroeng telah bekerja sama dengan saudara Ir. Efendi Manaf, MBA yaitu Tim Analisa Kinerja Pejabat Pemrov NAD untuk memperoleh dana Hibah murni dari Multi Donor Found (Word Bank), semoga usaha beliau bisa terwujud.
Iskandar Haka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar