Nyeuh Teubee
Ada 2 alat tradisional memeras tebu di Aceh yaitu weng teubee dan nyeuh teubee, seiring perkembangan waktu pada saat sekarang hanya nyeuh teubee yang masih sering kita lihat di Aceh dipergunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan air tebu, sehingga informasi mengenai alat tradisional memeras tebu ini akan di fokuskan pada penulisan nyeuh teubee.
Weng teubee adalah alat tradisional untuk memeras tebu digerakkan dengan memakai hewan seperti kerbau dan lembu, alat ini pada masa lalu untuk mengolah air tebu dalam jumlah besar untuk di proses lanjutan menjadi gula semut.
Nyeuh teubee adalah alat tradisional sederhana masyarakat Aceh untuk memeras tebu dalam jumlah terbatas dan digerakkan oleh manusia, air tebu hasil perasan biasanya diminum langsung.
Cara Kerja Nyeuh Teubee
Prinsif kerja nyeuh teubee sangat mudah, setiap manusia bisa menggunakannya dapat dilakukan sendiri atau berdua. Tebu-tebu terlebih dahulu dipersiapkan jika kita akan memeras airnya, seteh dibersihkan dan dipotong sesuai ukuran, biasanya panjang 1 meter, kemudian tebu tersebut dijemur kurang lebih selama 2 jam agar tidak rapuh.
Ambil 1 batang tebu setelah melalui proses penjemuran pegang salah satu sisinya, kemudian ujung tebu sisi lain letakkan pada bidang datar nyeuh teube, tongkat pengungkit diangkat ke atas, selanjutnya tekan tongkat pengungkit untuk menekan tebu perlahan-lahan sambil menggeser tebu pada bagian-bagian yang belum ditekan, lakukan berulang-ulang sampai seluruh sisi tebu telah ditekan, pada saat proses pemerasan tersebut air tebu akan turun mengalir melalui bidang kerucut alat tersebut menuju ke bawah ketempat penampungan yang telah disediakan.
Kaki kita bisa turut membantu mempercepat proses pemerasan batang tebu yaitu dengan cara memberi tambahan tongkat pengungkit di kaki dihubungkan dengan tali pada tongkat pengungkit pada tangan. Setelah tebu yang kita peras menjadi pipih, ke dua ujung tebu dilipat menjadi dua bagian, kemudian sisi ujung yang tidak menyatu ditekan kuat-kuat pada bidang datar dengan tongkat pengungkit, masukkan kayu ukuran kecil pada sisi lipatan tebu kemudian putar tebu dengan memelintirkannya sampai benar-benar airnya terperas habis.
Jika kita melakukan perjalanan darat di seluruh Aceh, maka kita akan menemukan banyak tempat dipinggir sepanjang jalan negara baik di pantai timur maupun pantai barat Aceh akan menemukan masyarakat Aceh menjual air tebu dengan memakai alat peras nyeuh teubee. Peras tebu berarti memeras keringat untuk mendapatkan tambahan ekonomi rumah tangga nah selamat mencoba memeras dan minum air tebu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar